Yogyakarta, 22 Oktober 2025 - Geopark Jogja melaksanakan audiensi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T., untuk membahas keberlanjutan pengelolaan Geopark Jogja. Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam persiapan menuju pengajuan status UNESCO Global Geopark (UGGp) di tahun 2029.

Audiensi yang berlangsung di Kantor Sekretariat Daerah DIY ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., perwakilan Paniradya Kaistimewaan, Nur Ikhwan Rahmanto, S.Ant., M.URP., serta Dr. Ir. C. Prasetyadi, M.Sc. dari Pusat Studi Geologi Geoheritage UPN “Veteran” Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini, Badan Pengelola Geopark Jogja menerima berbagai masukan strategis untuk memperkuat tata kelola dan arah pengembangan ke depan. Beberapa di antaranya adalah pentingnya Geopark Jogja untuk tidak hanya berfokus pada konservasi situs geologi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dalam proses menuju pengajuan UNESCO Global Geopark, perlu dilakukan persiapan hingga pada detail terkecil, termasuk ketersediaan fasilitas di setiap situs geosite. Geopark Jogja dapat melakukan kaji banding atau studi komparatif pada saat revalidasi status UGGp Gunung Sewu yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2026.

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dalam arahannya menyampaikan bahwa pengelolaan Geopark harus memiliki dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Geopark Nasional maupun Geopark UNESCO bukan sekadar gelar, melainkan wujud nyata komitmen untuk menyejahterakan dan memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan berkelanjutan,” ujarnya.

Badan Pengelola Geopark Jogja kini tengah menyusun Manajemen Plan sebagai langkah awal persiapan menuju pengajuan UNESCO Global Geopark pada tahun 2029. Dokumen ini akan menjadi panduan utama dalam pengelolaan, pengembangan, dan pelibatan masyarakat di kawasan Geopark Jogja secara terpadu dan berkelanjutan.