Profile Geopark Jogja


Geopark Jogja merupakan salah satu Geopark yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pengelolaan Geopark Jogja merupakan kerjasama berbagai stakeholder, seperti Pemerintah Daerah DIY, Pemerintah Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Perguruan Tinggi di DIY serta melibatkan masyarakat setempat. Geopark Jogja saat ini masih berstatus Aspiring Geopark Nasional atau kandidat geopark yang sedang diajukan untuk mendapat status Geopark Nasional.

Pengelolaan Geopark Jogja memiliki tujuan untuk menjaga keanekaragaman geologi dan kebudayaan yang ada di dalamnya. Selain itu, pengelolaan juga berupaya untuk meningkatkan ekonomi lokal melalui pengembangan geowisata yang berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Pengelola Geopark Jogja melakukan berbagai kegiatan seperti penelitian, pemantauan, dan pengembangan objek wisata. Saat ini, Badan Pengelola sedang menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, dalam mengelola dan mempromosikan Geopark Jogja sebagai destinasi wisata.

Di dalam Geopark Jogja terdapat banyak situs yang menarik, seperti Puncak Widosari, Goa Kiskendo, Tebing Breksi, Lava Bantal hingga Gumuk Pasir Parangtritis. Setiap situs tersebut memiliki nilai geologi dan sejarah yang berbeda-beda. 

Sebelum mengenal Geopark Jogja lebih jauh, pertama-tama perlu kita ketahui terlebih dahulu arti / definisi geopark. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark) pengertian Geopark (Taman Bumi) adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.

Lokasi Geopark Jogja

Geopark Jogja berada di kawasan pertemuan Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo-Australia. Secara geografis, geopark ini terletak di 7°33' - 8°1' Lintang Selatan dan 110°0' - 110°32' Bujur Timur. 

Geopark Jogja secara administratif berbatasan dengan:

  • Batas Utara : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah

  • Batas Timur : Kabupaten Gunungkidul-Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah

  • Batas Selatan : Samudera Hindia

  • Batas Barat : Kabupaten Purworejo

Nama Geopark Jogja

Nama "Jogja" dalam Geopark Jogja merupakan kesatuan identitas yang mewakili warisan bumi, warisan alam, warisan budaya dan bentang alam yang berada di wilayah Kab. Kulon Progo, Kab. Sleman, Kab. Bantul dan Kota Yogyakarta.

Peta Lokasi Geopark Jogja

Sebagai informasi tambahan, seperti yang ditampilkan pada peta diatas, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 2 (dua) geopark, yaitu Geopark Jogja dan Geopark Gunung Sewu


Terjemahan makna "Geopark", ketika diinternalisasikan dengan kebudayaan Ngayogyakarta dimaknai sebagai Adiloka yaitu "tempat terbaik", sehingga menjadi "Adiloka Jogja".

Aksara Jawa Adhiloka Jogja

Tagline Geopark Jogja

Geopark Jogja mampu menyibak keistimewaan proses geologi Bhumi Jogja dan peradabannya, pada masa lalu-masa kini-dan masa depan yang tidak dapat dijumpai di tempat lain. Sehingga dipilih “Babad Bhumi Jogja” sebagai tagline yang menjadi semangat pengembangan Geopark Jogja. 


Dirumuskannya tagline tersebut dilatarbelakangi oleh kemampuan Geopark Jogja menyibak Babad Bhumi Jogja, yang secara geologi merupakan Bhumi yang istimewa. Beberapa bukti yang dapat mewakili meliputi:

  • Bhumi Jogja telah melewati 4 (empat) periode geologi yaitu Masa Samudera Purwa yang diwakili oleh Geosite Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang dan Geosite Batugamping Eosen; Gunungapi Purba yang diwakili oleh Geosite Lava Bantal Berbah, Geosite Kompleks Perbukitan Intrusi Godean, Geosite Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, Geosite Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, Geosite Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo, dan Geosite Lava Purba Mangunan; dan Samudera Jaya yang diwakili oleh Geosite Mangan Kliripan-Karangsari dan Geosite Goa Kiskendo; serta saat ini masih pada masa Gunungapi Merapi (Seba) yang diwakili oleh Geosite Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem, Geosite Aliran Piroklastik Bakalan, Geosite Rayapan Tanah Ngelepen, Geosite Sesar Opak Bukit Mengger, dan Geosite Gumuk Pasir Parangtritis.

  • Adanya Gunung Merapi yang telah membentuk akuifer yang kompleks, sehingga daratan dari Gunung Merapi hingga Pantai Selatan Jogja merupakan tempat keluarnya air tanah (discharge) dalam bentuk umbul, embung dan mata air. Dengan air tanah tersebut dan terdapatnya tiga sungai di barat dan di timur dataran tersebut, akan memenuhi kebutuhan air peradaban yang ada disana. Bahan galian yang diperlukan untuk membangunan peradaban dari masa ke masa sangat melimpah, yaitu ditunjukkan dengan adanya pasir dan batu dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Batugamping yang sangat bagus di Gamping; dan batu lempung di Godean dan Kasongan, selain itu tanah berpasir yang porous dan sungai yang curam menyebabkan Yogyakarta secara alami tidak rentan banjir.

  • Perbukitan Menoreh yang terdiri dari Gunung Ijo, Gunung Gajah, dan Gunung Menoreh yang secara geologi memiliki keistimewaan yaitu membentuk kubah memanjang berarah utara-selatan, membentuk benteng alami di sisi barat Jogja sehingga mendukung pembentukan koridor Merapi-Parangtritis.

  • Perbukitan Baturagung yang terdiri dari Perbukitan Prambanan dan Perbukitan Dlingo berarah utara-timur laut, membentuk benteng alami di sisi timur Jogja sehingga mendukung pembentukan koridor Merapi-Parangtritis

Tema Geopark Jogja

Jika Anda berada dan menghabiskan waktu di Geopark Jogja maka Anda akan dapat benar-benar menyibak sumbu imajiner Jogja sebagai sumbu / poros yang nyata adanya. Geopark Jogja memiliki fitur alamiah yang unik dan langka yakni pada bentang alam koridor lurus dan tegas dari Gunung (Merapi) hingga Laut (Selatan) yang tidak dapat dijumpai di Pulau Jawa. Selain itu, Anda juga dapat menyelami sejarah peradaban Yogyakarta serta membuktikan kejeniusan Pangeran Mangkubumi dalam memilih lokasi dan menata ruang Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Oleh karenanya, Geopark Jogja memiliki tema utama:

Keistimewaan Harmoni Merapi-Gumuk Pasir Parangtritis”