Rayapan Tanah Ngelepen menjadi bukti proses pergerakan Tanah yang dipicu gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006 dan menyebabkan kerusakan dan/atau berpindahnya bangunan yang ada di atasnya.
Pada 27 Mei 2006, pukul 05.54.01 WIB, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,4 Mw yang mengguncang kawasan Bantul, Yogyakarta, Sleman, dan Klaten selama ± 60 detik. Episentrum gempa berada sekitar 25 kilometer di sebelah tenggara Yogyakarta dengan kedalaman sekitar 17,1 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa ini diikuti oleh sekitar 750 gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 5,2 Mw.
Gempa Yogyakarta 2006 ini disebabkan oleh pergerakan Sesar Opak, sesar sinistral yang memanjang dari kawasan pantai Parangtritis sampai ke sebelah timur kota Yogyakarta. Pada gempa ini belum banyak diketahui tentang kontribusi pergerakan Sesar Dengkeng yang terletak di ujung timur laut Sesar Opak. Pergerakan sesar-sesar tersebut dipengaruhi oleh subduksi Lempeng Australia ke bawah Lempeng Eurasia di bawah Pulau Jawa.
Pasca Gempa Yogyakarta 2006 terjadi rayapan tanah yang menyebabkan kerusakan dan/atau berpindahnya bangunan yang ada di atasnya. Rayapan tanah berbentuk menyerupai tapal kuda (lengkung) sepanjang 300 m yang menghasilkan ceruk selebar 20 m akibat adanya amblesan antara dua blok yang saling bergerak. Terdapat sumur warga yang masih utuh namun sudah berubah bentuk menjadi elips akibat adanya gaya tekan yang cukup kuat. Kejadian tersebut juga berdampak terhadap Kalurahan Ngelepen lama sebelum warga Kalurahan dipindahkan ke Rumah Teletubies (Rumah Anti Gempa).
Kondisi ini diperparah dengan kondisi batuan dan tanah yang ada di lokasi tersebut. Batuan dasar di Ngelepen terdiri dari perselingan tufa, lapili dan breksi batuapung Formasi Semilir yang terkekarkan dan tersesarkan. Struktur ini membentuk lembah tertutup yang terisi endapan kolovial hasil rombakan dan pelapukan batuan dasar tersebut. Tebal kolovial berkisar antara 3-5 m. Kondisi tanah yang berupa kolovial membuat Kalurahan Ngelepen lama rentan longsor dan tidak lagi layak ditinggali.
Gambar Posisi Rayapan Tanah Ngelepen
Rayapan Tanah Ngelepen berada di Dusun Nglepen, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada koordinat 7° 49' 5,5" LS dan 110° 30' 22,4" BT. Lokasi ini sangat mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat yaitu menuju Jalan Berbah Prambanan sejauh ± 18 kilometer dari Kota Yogyakarta dan dengan mengikuti petunjuk jalan yang tertera menuju Kampung Teletubbies. Situs Rayapan Tanah Ngelepen berada tidak jauh dari Kampung Teletubbies.
Gambar A) Lokasi Kawasan Bukit Ngelepen Teletubbies. B) Kondisi Kawasan Dusun Ngelepen Lama. C) Kenampakan batu lempung pada Lereng Bukit Ngelepen.
Warga yang rumahnya rusak akibat Gempa 2006 ini direlokasi ke daerah datar yang kemudian dikenal dengan pemukiman Teletubbies. Permukiman ini merupakan kumpulan rumah yang berbentuk dome sebagai bentuk mitigasi terhadap bencana serupa. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri jika wisatawan berkunjung kesana. Situs Rayapan Tanah Ngelepen difungsikan sebagai laboratorium alam terutama mengenai Geologi Teknik.
Rumah Dome dan Permukiman Teletubbies