Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo menjadi bukti sejarah “Masa Kejayaan Gunungapi Purba” dan bukti peristiwa letusan gunungapi masa lampau. Situs geologi ini juga merupakan titik pandang langka. Situs Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo menjadi laboratorium alam bidang vulkanologi dan petrologi.

Situs Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo secara administratif terletak di Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada koordinat 7° 38' 47,6" LS dan 110° 11' 7,8" BT. Geosite ini terdiri dari Gunung Kendil dan Puncak Suroloyo. Lokasi situs berjarak 38 km dari kota Yogyakarta dan 45 km dari kota Wates. Perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta menuju Puncak Suroloyo membutuhkan waktu sekitar 1 jam 20 menit. Akses menuju situs ini beraspal dan muat untuk mobil dan kendaraan roda 2 (dua). Salah satu rute menuju Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo adalah melalui Jalan Nanggulan-Mendut. Jalan yang sudah beraspal ditambah dengan pemandangan di kiri kanan berupa banyak perbukitan dan jurang terjal hijau memanjakan mata yang menikmati perjalanan wisata. Dalam beberapa titik selama perjalanan, terlihat pula hamparan sawah hijau dan indahnya kota Yogyakarta dapat terlihat dari Bukit Menoreh ditambah suasana hutan dengan suara khas berbagai binatang.

Barianto, et al., (2010) mengemukakan bahwa hasil kegiatan vulkanisme yang pertama muncul di Kulonprogo membentuk Formasi Gajah yang berumur Oligosen. Batuan gunung api ini kemudian diintrusi oleh Formasi Ijo pada Miosen Tengah. Selanjutnya pada Miosen Akhir lahir vulkanisme Gunung Api Menoreh di bagian utara Pegunungan Kulonprogo. Barianto telah melakukan pengurutan stratigrafi gunung api di Pegunungan Kulonprogo. Rahardjo, dkk tahun 1995 memasukkan Puncak Kaldera Purba Suroloyo ke dalam Formasi Kebobutak yang berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal.

Hasil vulkanisme gunung api ini terlihat pada singkapan breksi vulkanik. Pada lokasi titik pandang Puncak Suroloyo tidak dijumpai secara signifikan singkapan batuan vulkanik. Lokasi terdekat yang memiliki singkapan breksi vulkanik (indikasi endapan piroklastik) dapat dijumpai di Bukit Kendil atau di sebelah timur Puncak Suroloyo. Batuan piroklastik bersifat riolitan tersebut memiliki komposisi litik, batu apung, dan kristal kuarsa-hornblende (berukuran <0.1mm-3cm).

Selain batuan, Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo memiliki keunikan pada bentang alamnya. Bukit Kendil dan Puncak Suroloyo merupakan morfologi dinding kaldera purba yang berada di bagian utara dari Pegunungan Menoreh.

Situs Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo dikembangkan juga sebagai tempat wisata yang tidak hanya menawarkan keunikan geologi tetapi juga pemandangan alam yang menakjubkan. Daya tarik dari situs ini adalah sunrise eksotis yang disajikan dengan latar perbukitan menoreh, dan Candi Borobudur. Lalu, dari situs ini juga dapat terlihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Sumbing yang saling bersebelahan. Warna keemasan matahari terbit, dipadukan dengan pemandangan alam membuat suasana semakin menakjubkan. Dan bahkan pada keadaan cuaca yang baik, situs ini dapat menjadi titik pandang langka untuk dapat melihat secara bersamaan Laut Jawa dan Samudera Hindia.

Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo merupakan bentang alam tak terpisahkan dari kawasan wisata Borobudur. Selain itu, Situs Warisan Geologi Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo juga termasuk dalam Satuan Ruang Strategis Kasultanan Perbukitan Menoreh.