Geosite Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang berlokasi di Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu geodiversity dengan potensi wisata geologi yang menarik untuk dikembangkan. Sebagai bagian dari upaya pengembangan Geopark Jogja, pengelolaan Geosite Nanggulan direncanakan berdasarkan sejumlah instruksi atau peraturan dan rencana induk yang telah ditetapkan. Geosite Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang telah diakui sebagai Situs Warisan Geologi melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 K/HK. 01/MEt4.G/2021 yang menegaskan keunikannya sebagai Geoheritage berskala nasional. Selain itu, Geosite Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang memiliki potensi besar untuk dijadikan lokasi pendidikan kebumian dan penelitian dengan memanfaatkan keberadaan Kampus Lapangan ITNY. Di sisi lain, Geosite Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang memiliki risiko degradasi yang perlu diwaspadai, terutama karena singkapan batuannya yang terletak di aliran Sungai Kalisonggo yang tergolong deras. Oleh karena itu, upaya konservasi menjadi sebuah urgensi untuk melestarikan keberadaan geosite ini.

Rencana pengelolaan Geosite Nanggulan dilakukan secara partisipatif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Proses ini mencakup tahap persiapan yang melibatkan penetapan tujuan, perumusan timeline kegiatan, penentuan kebutuhan data, dan diikuti juga dengan survei lapangan. Terdapat dua kali Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2024 dan 18 September 2024 berlokasi di Kampus Lapangan ITNY yang turut melibatkan para stakeholder, akademisi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan perwakilan masyarakat, dengan masing-masing fokus pembahasan yang berbeda pada setiap FGD sehingga menghasilkan diskusi yang mendalam dan beragam pandangan. Hasil dari diskusi tersebut mencakup berbagai usulan konstruktif yang akan menjadi dasar bagi strategi pengelolaan yang efektif dan merumuskan rencana yang lebih komprehensif dan aplikatif.

Saat ini, proses perencanaan telah mencapai tahap FGD kedua, dengan rencana koordinasi lanjutan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan berikutnya. Beberapa hasil dari proses perencanaan ini mencakup analisis strategi SWOT, delineasi pengembangan zona inti, peta pemanfaatan ruang, serta kesepakatan mengenai usulan redelineasi dan rencana pengelolaan.

Latar Belakang

Proses Pengembangan

Hasil Proses