Dalam pengelolaan sebuah Geopark yang memadukan aspek konservasi, edukasi, dan  pemberdayaan  ekonomi  masyarakat  secara  berkelanjutan,  memerlukan  sumber  daya  manusia  (SDM)  yang  tangguh,  kompeten,  dan  berkomitmen.  Sejalan  dengan  amanat  Peraturan   Gubernur   Daerah   Istimewa  Yogyakarta   Nomor   71  Tahun   2022   tentang  Pengelolaan Taman Bumi (Geopark) di DIY, pengembangan SDM menjadi bagian penting  dalam pengelolaan Geopark Jogja, khususnya dalam penguatan kapasitas dan jejaring  kelembagaan di bidang sumber daya manusia. 

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur DIY Nomor 17 Tahun 2022, peningkatan  kapasitas SDM bertujuan untuk memperkuat kemampuan individu, organisasi, dan sistem  dalam  mencapai  tujuan  pengelolaan  Geopark  secara  efektif  dan  efisien.  Di bulan Juni ini, Sekretariat Badan Pengelola Geopark Jogja telah menyelenggarakan  serangkaian   Bimbingan  Teknis   (Bimtek)   sebagai   bentuk   intervensi   strategis   dalam  meningkatkan kapasitas SDM. Kegiatan Bimtek yang direncanakan meliputi Training of Trainers (ToT) Manajemen Geopark (Penggerak Geopark), Penggerak Geosite, dan Edukator Geopark.

   

Bimtek ToT Edukator Geopark telah terselenggara, terdiri dari tiga angkatan yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juni, 16-17 Juni, dan 18-19 Juni 2025. Setiap bimtek berlangsung selama dua hari , sebanyak 25 orang dalam satu angkatan berasal dari berbagai sekolah dan komunitas yang ada di kawasan Geopark Jogja. Hari pertama dilaksanakan di kelas dengan materi dari Dr. Ir. C. Prasetiadi, M.Sc (PSGG UPN Veteran Yogyakarta) dan Gilang Jiwana Adikara, S.I.Kom, M.A (Fisipol UNY). Hari kedua diisi dengan kegiatan studi lapangan, yaitu di Museum Gunung Api Merapi, Gardu Pandang Kaliurang, Geosite Aliran Piroklastik Bakalan, dan Candi Kadisoka. Studi lapangan ini dilakukan untuk mengenal langsung potensi geosite di lapangan.

Program ini tidak hanya bertujuan memperkuat peran para pengelola Geopark, tetapi juga  sebagai instrumen penjaringan individual member Geopark Jogja yang merujuk pada model  jejaring relawan UNESCO Global Geopark Network. Konsep Individual Member dirancang  untuk  memberikan  ruang  kontribusi  bagi  individu  dengan  latar  belakang  keilmuan  dan  keahlian yang beragam. Para anggota ini akan menjadi bagian dari tim yang berperan aktif  dalam  pelestarian  geosite–biosite–culturesite,  sekaligus  mendukung  tiga  pilar  utama pengelolaan Geopark Jogja. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk komunitas SDM yang  fungsional, adaptif, dan mampu menjawab tantangan pengelolaan Geopark yang semakin  kompleks.