Lava Bantal Berbah merupakan artefak sejarah bumi yang dicirikan dengan adanya batuan lava basalt berstruktur bantal berumur 56 juta tahun lalu.
Bentuk batuan di kawasan Situs Lava Bantal Berbah dari Atas
Berdasarkan pada kajian geologi yang telah dilakukan, di kaki Pegunungan Selatan Jawa Tengah, dalam seri Oligo-Miosen setidaknya terjadi 2 episode aliran lava bantal bersamaan dengan kegiatan gunungapi bawah laut.
Episode pertama yaitu pada Kala Oligosen berupa lava basalt andesit yang mengalir bersamaan dengan pengendapan Formasi Kebo pada lingkungan laut dalam.
Episode kedua adalah aliran lava basalt andesit (lava bantal di Berbah) yang mengalir pada Kala Miosen Awal bersamaan dengan pengendapan Formasi Semilir bagian bawah.
Lava bantal di lembah Kali Opak, Kapanewon Berbah terdapat di dalam satuan batupasir vulkanik termasuk kedalam Formasi Semilir (Rahardjo, 1995). Bagian bawah satuan ini ditempati oleh lava bantal berturut-turut ke arah atas disusun oleh perulangan batupasir vulkanik tebal, berlaminasi dengan sisipan batulempung dan lensa batulempung vulkanik. Diantara lapisan batupasir vulkanik tersebut didapati lensa lava bantal dan di bagian atas satuan ini berangsur-angsur menjadi klastika kasar dengan ditemukan perselingan batupasir vulkanik dengan breksi batuapung. Berkali-kali batu pasir bergradasi menjadi batupasir vulkanik berbatuapung dan breksi batuapung. Secara keseluruhan, satuan ini berwarna putih dengan kemiringan lapisan cenderung ke arah timur tenggara (Soesilo dkk, 1996).
Gambar Posisi Lava Bantal Berbah dalam Peta Geologi Kabupaten Sleman dan Sekitarnya
Lava Bantal Berbah secara administratif terletak di Perbatasan Kalurahan Jogotirto-Kalurahan Kalitirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada koordinat 7° 48' 29,6" LS dan 110° 27 '33.7" BT. Lokasi situs ini sangat mudah dijangkau, bahkan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Akses menuju situs ini dari Kota Yogyakarta dapat melalui simpang empat ringroad Blok O.
Dalam penelitiannya, Soesilo dkk (1996) menguraikan bahwa kenampakan lava bantal kadang membulat, namun yang paling menonjol adalah kenampakan memanjang seperti tabung. Kenampakan seperti ini terbentuk akibat dari lava hasil erupsi lelehan yang berkontak langsung dengan fluida (massa air, bisa di laut atau danau). Pembekuan yang cepat karena kontak dengan massa air menyebabkan mineral-mineralnya tidak terbentuk dengan baik, dan membentuk geometri serupa bantal (Prasetyadi, 2012).
Kenampakan Lava Bantal Berbah membulat dan memanjang seperti tabung (bantal) berdiameter 1,5 sampai 4 meter dan memperlihatkan kekar-kekar radial, berarah N95°-132° yang menunjukan pusat erupsi yang terdapat di sebelah barat-barat laut.
Secara menakjubkan lava-lava ini dibungkus oleh lapisan hitam palagonit bercak-bercak putih, bertekstur vitroverik dengan tebal 1,5 – 2,5 cm. Kulit palagonit umumnya memperlihatkan kenampakan bertingkat-tingkat, ada kalanya kulit-kulit palagonit menyusup kedalam tubuhnya. Bekas lubang gas berdiameter 1 – 1,7 cm (rata-rata 1,5 cm) sebanyak 10 – 15 % mencapai kedalaman 3 – 4 cm. Zeolit dan kuarsa didapati mengisi beberapa lubang gas. Sayatan tipis pada bagian ± 0,75 cm kearah dalam dari permukaan kulit memperlihatkan adanya diameter lubang gas sebesar 1 mm (Soesilo dkk, 1996).
Dari data-data diatas maka disimpulkan oleh Soesilo dkk (1996) bahwa lava bantal ini terbentuk pada kedalaman kurang dari 500 meter atau bahkan lebih dangkal lagi dengan memperlihatkan lubang gas sebanyak 10 – 15 % berdiameter mencapai 15 mm. Kenampakan kulit palagonit yang bertingkat-tingkat dan sebagian diantaranya menyusup dalam tubuh lava cenderung terbentuk pada lingkungan yang dangkal. Hal ini lebih diyakinkan dengan kehadiran struktur sedimen gradasi terbalik pada breksi batuapung, silang-siur, hummocky, laminasi sejajar dan bergelombang pada batupasir vulkanik di atas lava tersebut.
Gambar A) Lokasi Lava Bantal Berbah. B) Kenampakan lava bantal dengan batupasir yang dibatasi oleh arus sungai. C-D) Eksotisme lava bantal dilihat dari 2 sisi, memperlihatkan lapisan/lempeng palagonit yang menyelimuti tubuh bantal yang terbentuk pada fase pertama kristalisasi lava dan rekahan-rekahan yang radial ke arah pusat lava bantal (radial crack) yang merupakan ciri khas dari lava bantal.
Pada Situs Warisan Geologi Lava Bantal Berbah terdapat dua objek Geoheritage yaitu Lava Bantal dan Watu Adeg. Lokasi objek Watuadeg di sebelah timur lokasi objek Lava Bantalnya.