Situs ini merupakan bukti sejarah “Masa Kejayaan Gunungapi Purba” dan sisa Gunungapi Purba Menoreh yang ditunjukkan oleh endapan piroklastik yang memiliki komposisi fragmen/litik, batu apung, serta kristal kuarsa-hornblende, yang berumur Oligosen-Miosen (33-22,5 juta tahun lalu). 

Situs Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari secara administratif terletak di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada koordinat 7° 39' 29,9" LS dan 110° 8' 55.6" BT. Akses yang paling mudah untuk mencapai lokasi ini melalui Jalan Nanggulan-Mendut (Kapanewon Kalibawang). Jika perjalanan dimulai dari Kota Yogyakarta maka dapat ditempuh sejauh ± 38 km melalui Jalan Godean. Sesampainya di Jalan Godean, lanjutkan perjalanan ke arah Jalan Daratan. Sesampainya di pertigaan, melaju di jalan daratan dan tetap mengikuti jalan ke arah Barat hingga Jalan Samigaluh. Lalu mengikuti rambu lalu lintas penunjuk arah menuju Puncak Widosari.

Barianto, et al. (2010), mengemukakan bahwa hasil kegiatan vulkanisme yang pertama muncul di Kulon Progo membentuk Formasi Gajah yang berumur Oligosen. Batuan hasil vulkanisme gunungapi ini kemudian diintrusi oleh Formasi Ijo pada Miosen Tengah. Selanjutnya pada Miosen Akhir lahir vulkanisme Gunung Api Menoreh di bagian utara Pegunungan Kulonprogo. Oleh Barianto, et al. (2010) batuan gunung api ini telah diurutkan berdasarkan stratigrafi gunung api di Pegunungan Kulonprogo. Sedangkan Rahardjo, dkk (1995) memasukkan Puncak Widosari ke dalam Formasi Kebobutak yang berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal.

Selain itu, situs Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari memiliki nilai terkemuka lain berupa bentuk lahan unik dengan tingkat kelerangan tegak, yang terbentuk oleh proses struktur rekahan dan erosi. Padahal menurut Bronto, (2006), apabila suatu kerucut gunung api di darat atau di atas muka air laut sudah tidak aktif lagi, maka proses geomorfologi yang dominan adalah pelapukan dan erosi, terutama di daerah puncak yang merupakan daerah timbulan tertinggi. Karena pengaruh litologi yang beragam di daerah puncak, ada yang keras dan ada yang lunak, relief daerah puncak menjadi sangat kasar, tersusun oleh bukit-bukit runcing di antara lembah-lembah sungai yang terjal. Sekalipun suatu kerucut gunung api sudah tererosi cukup lanjut, bagian lereng biasanya masih memperlihatkan pola sudut lereng yang melandai ke arah kaki dan berpasang-pasangan menghadap ke arah bekas puncak. Kemiringan lereng bukit yang menghadap ke daerah bekas puncak pada umumnya lebih terjal daripada kemiringan lereng yang menjauhi daerah puncak.

Selain sebagai bukti struktur geologi, situs ini memiliki keunggulan pada aspek estetika berupa keunikan bentang alam, dan aspek rekreasi sebagai agrowisata kebun teh. Situs ini juga menjadi laboratorium alam geologi struktur dan endapan gunungapi.

Puncak Widosari salah satunya yang memiliki ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl). Karena berada di ketinggian, Puncak Widosari menawarkan keindahan panorama ke segala arah di tengah hamparan hijau Perbukitan Menoreh. Sama dengan Situs Warisan Geologi Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo ini juga masuk dalam Satuan Ruang Strategis Kasultanan Perbukitan Menoreh.