Situs artefak/ bukti sejarah Bhumi Jogja pada Masa Gunungapi Purwa yang menjadi bukti lingkungan pengendapan transisi sebelum Masa Gunungapi Purba di Pulau Jawa dan menunjukkan lokasi tipe batuan Formasi Nanggulan. Pada situs ini ditemukan singkapan batubara tertua di Jawa berumur Eosen 54-36 juta tahun lalu, yang ditunjukkan oleh fosil foraminifera (spesies Nummulites Jogjakartae) dan moluska, serta terdiri dari perselingan batupasir, batulempung dengan konkresi limonit, batu lanau, dan napal berwarna coklat dengan struktur sedimen perlapisan. Pada situs ini juga terdapat sisipan lignit berwarna hitam dengan struktur sedimen perlapisan masif dengan tebal 0,5 -1 m.
Situs Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang secara administratif terletak di Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan letak lokasinya, kawasan ini berada di 7° 44' 8,4'' LS dan 110° 12' 2,2'' BT. Kawasan ini berjarak 26 kilometer dari Kota Yogyakarta dan dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Geosite ini juga menjadi Laboratorium alam bidang Paleontologi dan Batubara.
Formasi Nanggulan mempunyai penyusun yang terdiri dari batu pasir, sisipan lignit, napal pasiran dan batu lempungan dengan konkresi limonit, batu gamping dan tuff, kaya akan fosil foraminifera dan moluska dengan ketebalan 300 m.
Rahmad, dkk., 2014, mengemukakan bahwa Batubara Eosen Nanggulan memiliki tebal berkisar 0,53 meter, dari hasil pengamatan reflektan vitrinit mempunyai kisaran nilai 0.27 – 0.37, hal ini menjelaskan bahwa tingkat kematangan derajat pembatubaraan Batubara Eosen Nanggulan termasuk dalam peringkat lignite, dimana nilai reflektan vitrinit diukur berdasarkan sub-maseral telocollinite.
Situs Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang juga memiliki bidang perlapisan terdeformasi kedudukan lapisan miring ke arah timur laut dengan kemiringan <15° (miring landai). Bidang ini terletak di sebelah timur yang merupakan hasil rombakan pengangkatan Gunung Menoreh (morfotektonik) dan saat ini telah ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).